Minggu, 16 Februari 2014

MEMBANGUN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) DALAM PERSPEKTIF AKHLAK SEBAGAI SUMBER KEIKHLASAN


Oleh : Prof. DR. H. Agustitin Setyobudi,MM,Ph.D Guru Besar Perekonomian Indonesia Dan Koperasi  Caleg DPR-RI Dapil daerah pemilihan I Jakarta Timur Jakarta, 2013.
Bangunlah! Akhlak sebagai sumber keIkhlasan dalam diri, karena ini adalah Keyakinan kepada Diri Sendiri, melalui pengenalan diri. Kemudian tahu diri, tentang apa yang menjadi tugas dan kewajiban makhluk Allah SWT dengan cara  mengabdikandiri, guna menghargai diri sendiri, melalui karya nyata yang bermanfaat bagi  diri sendiri, orang lain, masyarakat luas,bangsa dan negara.

I.    PENGERTIAN
Membahas tentang bagaimana membangun PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) dalam perspektif akhlak sebagai sumber keikhlasan kepada diri sendiri untuk hidup bersama, akan lebih mudah dipahami jikalau dimulai dari pemahaman tentang variabel-variabel tersebut yang diatas, yang bisa penulis sampaikan seperti berikut ini.

A.    MEMBANGUN ADALAH bangkit berdiri, membina, bersifat memperbaiki. Dengan demikian membangun dapat di definisikan seluruh aktivitas yang setiap saat kita geluti dengan menggunakan perhitunggan – perhitunggan yang bersifat meningkatkan,menjadi lebih mudah, menjadi lebih baik, menjadi lebih ringgi, menjadi lebih sempurna, menjadi lebih beradab, menjadi lebih berbudaya, dan lain-lain yang peningkatanya selalu mengarah kepada nilai-nilai baru dan yang positif.

B.    PARTAI POLITIK
Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka

        Sementara PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) ADALAH organisasi politik yang  dimiliki dan dioperasikan oleh anggota partai yang dipilih sebagai pengurus demi kepentingan bersama.[1] PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas perjuangan.

        MENURUT ADRT : TUJUAN PPP adalah terwujudnya masyarakat madani
yang adil, makmur, sejahtera lahir-batin, dan demokratisf. PRINSIP istiqamah mewujudkan serta membina manusia dan masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, meningkatkan mutukehidupan beragama, serta mengembangkan ukhuwah Islamiyah.
    Dengan demikian PPP, mencegah berkembangnya faham-faham atheisme, komunisme/marxisme/ leninisme, sekularisme, dan pendangkalan agama; menegakkan hak asasi manusia dan memenuhi, Kebutuhan dasar manusia sesuai harkat dan martabatnya dengan memerhatikan nilai-nilai agama terutama nilai-nilai ajaran Islam, dengan mengembangkan ukhuwah insaniyah.
               
    PPP mencegah dan menentang berkembangnya neo-feodalisme, liberalisme, paham yang melecehkan martabat manusia, BERAZASKAN Islam yang merupakan satu – satunya partai yang ber azaskan Islam. memelihara rasa aman, mempertahankan, serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathaniyah.
    PPP mencegah dan menentang proses disintegrasi, perpecahan, dan konflik sosial. Yang BERSIFAT Nasional

C.    PERSPEKTIF ADALAH cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi atau sudut pandang. Jadi perspektif merupakan sudut pandang yang menjadi fokus untuk melihat, membaca, memahami, mengamalkan, dan mengevaluasi terhadap suatu objek pandangan yang dalam hal ini cara pandang terhadap PPP dari sudut akhlak sebagai sumber keihklasan.

D.    AKHLAK ADALAH secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.

E.    KEIKHLASAN ADALAH  bersih hati; tulus hati: memberi pertolongan dengan; mereka benar-benar; meng•ikh•las•kan v memberikan atau menyerahkan dng tulus hati; ke•ikh•las•an n ketulusan hati; kejujuran; kerelaan:
Jadi berbicara tentang keIkhlasan kepada diri sendiri, pendekatan pembahasanya selalu akan berdekatan dengan “Kesunguhan Kepada Diri  Sendiri” dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT yang maha kuasa, hal ini tentunya sangat dekat dengan bahasan bahwa Rasa percaya (yakin), merupakan sendi dari KeIkhlasan.  Dan rasa percaya itu harus dijiwai oleh keyakinan kepada diri sendiri. Yakin kepada diri sendiri merupakan perwujudan dari ungkapan tentang bagaimana mengungkapkan implementasi tentang, percaya kepada diri sendiri. Yang paling dekat untuk penerapanya adalah membangun suatu organisasi bersama yang bersifat menolong bersama dengan usaha bersama dan modal bersama.
Di dalam PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) inilah kita dapat membangun sambil melihat karakter (Watak) sesungguhnya, yang merupakan perwujudan percaya terhadap diri sendiri, yang tidak ada bedanya dengan hidup bersama , modal bersama, semangat bersama, usaha bersama, hasil diperjuangan untuk kesejahteraan bersama tanpa membedakan suku, agama, kelompok, atau golongan,hal ini sesuai dengan sifat partai persatuan pembangunan, yakni  sebagai upaya memperkokoh pengabdian pada Allah SWT Yang Maha Esa.

II. Yakinlah kepada diri sendiri pasti akan memberikan hasil yang lebih baik bagi perjuangan hidup.
    Dalam kaitanya dengan pembicaraan tentang bagaimana kita mewujudkan, bahwa manusia termasuk orang yang Ikhlas, dalam hal ini dari sudut pandang pemahaman umum yang demikian itu sudah semestinya memiliki keyakinan kepada diri sendiri.  Yang ditunjukan dengan,beberapa faktor mislanya :

A.    Kita harus mampu menunjukan bahwa kita memiliki kemampuan yang cukup oleh karena Allah SWT telah membekali kepada kita dengan cipta, rasa, karsa, dan apabila kemampuan akan hal tersebut kita implementasikan menjadi karya mulia akan dapat menimbulkan kemaslahatan dunia, contohnya Thomas Alva Edison menciptakan bola lampu dapat menimbulkan, cahaya, penerangan yang dapat membuat orang dapat hidup  lebih sempurna. Dan masih banyak lagi orang orang yang telah berhasil mengimplementasikan ide-ide besarnya dalam bentuk karya besar setelah melakukan penelitian atau riset beberapa tahun lamanya. Misalnya membelah gunung mengambil emasnya, membelah batu besar dengan mudahnya, dan kemudian diolah menjadi karya sedemikian indah. Hanya saja dalam kaitanya dengan Indonesia masih banyak rakyat yang belum mampu berkarya besar.untuk mengolah kekayaan bangsa dan negara sehingga masih banyak tergantung kepada negara-negara lain. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana caranya agar bangsa indonesia segera mampu ikut pula berkiprah dalam abad global yang buka saja sebagai penonton tetapi juga ikut sebagai pemainya.


B.    Kita diberikan jasad yang merupakan pembungkus dari roh dan didalam roh tersebut diberikan isi yang goib sifatnya yaitu berupa pikiran, perasaan dan hati, apabila kita mampu menjadikan pikiran kita cerdas perasaan kita seimbang dan hati kita termanfaatkan dan terpeliharan untuk membangun keduanya, maka akan dapat menimbulkan energi yang kuat, yang dapat menggerakan seluruh anggota tubuh kita atau jasad kita menjadi jasad yang terampil yang mampu mengubah barang tidak berharga menjadi bernilai. Kita dapat melihat, mesjid istiqlal, monas, semua itu ada karena tubuh yang terampil tubuh yang bergerak sempurna karena di bimbing oleh perasaan dan hati kita, maka sangatlah sia-sia Allah SWT telah memberikan kepada kita tubuh yang sempurna, kalau kita tidak mampu membuat suatu karya yang bermanfaat baik bagi diri sendiri mapun pada orang lain. Kemanfaatan tenaga kita baru dapat nampak apabila sudah dibuktikan dengan karya-karya yang terlahir dari pemanfaatan seluruh perangkat tubuh kita.

C.    Kitapun harus meyakini bahwa kita memiliki kecakapan yang mampu membahasakan sesuatu yang diam tetapi di dalamnya penuh dengan makna membahasakan sesuatu yang tidak bergerak, tetapi sesungguhnya dia adalah energi penggerak misalnya, batu bara, minyak, gas bumi, kayu bakar dan lain-lain. Seandainya kecakapan kita telah kita amalkan dengan baik maka di dunia ini tidak ada yang sulit, tidak ada orang yang miskin, semua kebutuhan pasti akan terpenuhi karena Allah SWT telah menyelipkan juga kecakapan tubuh untuk membahasakan pikiran pikiran kita, perasaan-perasaan kita. Hal ini dapat juga kita lihat beberapa penyair pujangga, penyanyi, pemusik, yang mampu membahasakan sesuatu yang diam menjadi karya karya seni yang sangat indah, mengetuk qalbu menggetarkan jiwa yang sanggup menyadarkan bagi pemerhati maupun pelakunya. Inilah kekuasaan Allah SWT yang sangat luar biasa yang disertakan kepada kita MANUSIA.

D.    Sebagai manusia yang telah ditinggikan derajatnya, seperti yang dicontohkan oleh Rasulluloh saw, salah satunya adalah cerdas. Pikiran kita ingin pikiran kita menjadi cerdas apabila kita mau belajar (Iqro) kemudian ditindak lanjuti dengan membaca, menulis, mengingat, memahami, menghayati, dan mengamalkan menjadi suatu perbuatan atau amalan. Perasaan kita akan cerdas kalau kita selalu mengajak perasaan kita untuk bisa merasa bukan merasa bisa. Disinilah letaknya proses pelatihan pembelajaran tentang arti dari suatu nilai, arti dari suatu makna, arti dari suatu hakikat, arti dari suatu hikmah. Dengan demikian jika kita bisa merasa dan tidak hanya merasa bisa, maka semua orang pasti rendah hati, bukan rendah diri. kita akan dapat menempatkan orang lain tinggi tetapi tanpa membuat diri kita rendah, begitu pula sebaliknya kita dapat menempatkan diri kita di tempat tinggi tetapi bukan berarti membuat diri orang lain rendah. Kita tidak mungkin berbagia diatas penderitaan orang lain, kita tidak mungkin berdiri dan tertawa diatas penderitaan orang lain, kita tidak mungkin ingin dianggap pandai dengan membodohkan orang lain.
E.    Kompetensi kepribadian merupakan ukuran tinggi rendahnya peradaban seseorang betapa banyak di muka bumi ini, orang pandai tetapi biadab. Kepandainya hanya untuk membuat orang lain bodoh, kepandaianya hanya membuat orang lain menderita, kita liat pada saat ini maraknya isu tentang koruptor mencuri uang rakyat hanya untuk  memenuhi nafsu birahinya, banyak orang kaya tetapi lebih banyak orang miskin. Harta ditumpuk dalam bentuk logam mulia hanya dihitung dipandangi belaka, vila-vila indah berdiri di bukit bukit kecil merusak hutan dan tidak bermanfaat apa-apa. Seandainya  sebagian orang kaya tersebut mampu, mau, sadar, untuk membelanjakan uangya ke jalan Allah SWT, akan lebih bermanfaat apabila anak-anak orang miskin yang ingin menikmati bangku kuliah, di kedokteran misalnya, tetapi cita-citanya tidak bisa sampai lantaran kita – kita terlahir dari wanita – wanita yang miskin. Inilah yang Allah SWT sebut punya mata tidak melihat, punya telinga tidak untuk mendengar, dan punya hati tertutup karena hawa nafsu. Sungguh sungguh sangat memprihatinkan, sungguh sangat ironis, apakah kita tidak menyadari bahwa ketika kita kita itu nanti kembali menghadap Allah SWT, hanya tiga perkara yang dibawa, yaitu ilmu yang bermanfaat, amal zariah dan doa-doa yang selalu mengalir dari mulut dan hatinya. Dan secara fisik kain putih tak berjait yang aka menemaninya. Nauzubillah Himinzalik, semoga Allah SWT tidak memasukan kita kedalam orang-orang yang lupa, karena sebaik-baik orang yang lupa, akan lebih baik pada orang yang ingat yang berpengang kepada tali ajaran agama.Kita harus yakin seyakin yakinya kepada keyakinan hidup kita, bahwa hanya kepada kebenaran agamalah semuanya akan kita capai.



III. KENALILAH DIRIMU SEBELUM MENGENALI YANG LAIN
    Sebagai makhluk Allah SWT yang fitrahnya adalah mengemban misi untuk membangun kemaslahatan dunia tentu pertanyaan kita adalah dari mana kita berasal, akan kemana kita kembali, dan antara datang dan kembali itu kita harus berbuat apa. Ketika kita mempertanyaan darimana kita berasal sebagai orang yang memeluk agama, jawaban kita  pasti berasal dari Allah SWT yang maha esa, karena Allah SWT itulah
 yang menciptakan kita dari segumpal tanah, menjadi air mani, dan pertemuan antara dua sperma itula, akan mejadi segumpal daging, dan antara sembilan bulan, daging itu dirawat Allah SWT melalui ibu dan bapak kira terutama ibu kita, jadilah kita semua, sampai pada kita mampu melihat dunia. Berkat kasih sayang ibu dan bapak dan terutama Ibu dari bayi kita menjadi balita, dari balita kita menjadi anak-anak, dari anak – anak kita akan menjadi dewasa, dan dari dewasa kita akan menjadi tua, dan kemudian kembali ke tanah menuju kepulangan.  Dari terminologi kejadian kita tersebut pertanyaanya, apa saja yang telah kita perbuat dalam menjalakna hidup menuju kepulangan itu. Setidaknya ada lima hal yang dicontohkan oleh Rosululoh Muhaammad SAW.

A.    Tentang kejujuran, apakah kita sudah yakin apa kita sudah menjadi orang yang jujur, sedikitnya kita jujur bahwa kita akan menghadapi maut sudahkah kita bersiap diri untuk menghadapi maut, bekal apa yang akan kita bawa. Kalaulah kita mau jujur kita masih takut dengan kematian karena, mungkin takut dengan api neraka, tetapi apakah kita layak masuk ke dalam surga.
B.    Tanggung jawab, pertanyaanya sejauh mana dan seberapa banyak kita telah melaksanakan tangung jawab kita sebagai manusia yang telah Allah SWT ciptakan dalam keadaan yang paling sempurna.
Syahadat kita sudahkah kita hanya bertuhankepada Allah SWT , dan bersaksi bahwa, nabi Muhammad utusan Allah sehingga tidak lagi kita menuhankan harta, menuhankan jabatan, menuhankan keangkuhan, menuhankan kesombongan, dan lain-lain.
Sholat kita secara ritual sudahkah kita laksanakan secara baik dan sempurna diitnggkatkan terus, secara implementasi, sudahkah sholat kita menjadi karya terbaik. Dalam bentuk jalan lurus yang di dalamnya ada kenikmatan bukan jalan dimarahi dan bukan jalan yang menyesatkan kita.
Puasa, sudahkah puasa ritual kita telah kita jalankan semata mata untuk Allah, karena puasa adalah satu satunya ibadah yang dikerjakan hanya untuk Allah, dan secara implementatif sudahkah puasa kita mampu menjadikan alat diteksi tentang perjalanan hidup kita, kita menelanjangi diri kita, dan melihatnya secara jujur, sudahkah ada di dalam diri kita terhiasi oleh kesucian pikiran, kesucian perasaan, ketulusan hati, dan kelurusan perkataan dan perbuatan.
 Zakat sudahkah hitungan zakat kita, terutama hitungan zakat mal sesuai dengan yang di inginkan Allah yang sesuai dalam Al-quran, sering memberi tak harap kembali, seperti kasih ibu terhadap anaknya, laksana sang surya menyinari dunia, seakan hanya memberi dan tak harap kembali. Jangan sampai kita berzakat hanya untuk menggugurkan kewajiban, sesuai hitungan pun  tidak apalagi melebihinya, sehingga di sekitar kita banyak yang menangis kelaparan, sementara kita tertawa terbahak-bahak karena kelebihan.
Haji merupakan perjalanan spiritual untuk melatih ketika kita memasuki wilayah  suci, kita harus meninggalkan pikiran pikiran kita, perasaan-perasaan kita tentang  keduniawian, dalam rukun haji dilambangkan dengan menggunakan baju ikhrom yaitu baju putih tidak berjait, ketika kita sampai. Yang kedua tawaf, berkeliling ka’bah tujuh kali menyombulkan bahwa sesungguhnya hidup itu hanya tujuh hari, mulai dari ahad sampai dengan Assbt artinya jika dari ahad kita masih bisa kembali ketemu ahad, kita harus flashback nilai nilai apa yang telah kita perbuat selama tujuh hari. Artinya ketika kita berfikir hari ini hanya hari inilah yang masih kita punya, sedangkan hari esok, hari lusa, dan hari mendatang baru harapan hidup, maka sangat merugilah orang yang tidak mau dan mampu memanfaatkan hari ini untuk menyongsong hari esok jika Allah SWT mengijinkan.  Sya’i berlari dari bukit  syafa dan marwa, ini secara simbul menggambarkan bahwa orang yang telah bertawaf dan mendapatkan suatu nilai nilai harus segera berjuang mencari arti dan makna hidup dan kehidupan. Disana digambarkan tenang perjuangan siti hajar, untuk memperoleh air, tetapi apa daya perjuanganya dari bukit syafa dan marwa, belum mendapatkan apa-apa, dan justru yang memperoleh air, justru putranya Ismail, yang sampai sekarang terabadikan sebagai air zam-zam. Makna filosofinya adalah jangan terlalu berharap perjuangan yang kita lakukan sebesar apapun hasilnya pasti kita yang memetik. Jika kita belajar dari perjuangan siti hajar, justru yang memetik adalah anak-anaknya.
C.    Cerdas sebagai  makhluk sempurna manusia harus secara terus menerus belajar kemudian berfikir dan kemudian beramal soleh dan hasil amalanya dikembalikan  untuk semata mata hanya kepada Allah, tentunya kita ingat ketika kita masih di bangku sekolah atau kuliah, jikalau ingin menguasai dunia maka, kuasailah ilmu dan bahkan hadist Rasulluloh yang sering kita dengar di majelis taklim ditulikan dalam buku, dituliskan bahwa, jika ingin bahagia di dunia kuasailah ilmu, jika ingin bahagia akhirat kuasailah ilmu, dan jika ingin menguasai dunia dan akhirat kuasailah ilmu. Ini menggambarkan bahwa betapa pentingnya ilmu untuk memperoleh kebahagiaan untuk memperoleh kesuksesan.
D.     MENGUASAI INFORMASI dan menggunakan informasi  (tabligh) di abad globalisasi ini berbagai macam informasi dan alat komunikasi, masuk kedalam kamar kita Beberapa saat yang lalu kita saksikan bersama melalui alat elektronik internet, peredaran narkoba dapat dikendalikan atau dapat di manage di dalam trali besi atau penjara. Artinya  sehebat – hebat manusia apabila tidak hati-hati akan menjadi korban besar informasi komunikasi, dengan teknologi. Hal ini sudah di prediksi oleh Rosulluloh SAW. Melalui keteladanya yaitu tabligh karena itu perlu kiranya kita semua menguasai sistem informasi mengusai sistem manajemen agar kita termasuk anak-anak kita generasi muda kita tidak tertipu daya dengan teknologi informasi apabila tidak dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan. Kita akan menjadi manusia yang beradab atau mungkin jadi manusia biadab apabila kita tidak hati hati menggunakan dan memanage informasi dengan berlandaskan hati nurani.

E.    TERHINDAR DARI KEMUNGKINAN KESALAHAN sekecil apapun (maksum) karena itu kesalahan itu harus sedini mungkin kita kelola, yang besar kita kecilkan, yang arif dan bijaksana berlandaskan tali ajaran agama. Dunia globalisasi yang sarat akan informasi sering membuat masalah kecil menjadi besar, dan masalah besar menjadi malapetaka ini semua menjadi penyebab utama, terjadinya hiruk pikuk masyarakat yang tidak terkendali, saling fitnah menfitnah, jelek menjelekan, mengatakan diri paling benar orang lain semua salah, tidak jarang terjadi dikarenakan twitter, bbm, facebook, dan lain lain. Semua ini harus kita minimalisir, kuncinya adalah memperdalam dan mempertajam makna dari firman firman Allah SWT yang disampaikan kepada kita.


IV. PENUTUP

    Berlandaskan kerangka pemikiran seperti tersebut di atas membangun PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) dalam perspektif akhlak sebagai sumber keikhlasan kepada diri, sangatlah tepat menjadi satu-satunya partai pilihan umat islam, karena LANDASAN, ASAS, TUJUAN, NILAI, DAN PRINSIP PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP). Karena itu sepatutnya semua warga negara Indonesia yang mengimani Islam sebagai agamanya berfikir ulang untuk kembali pulang ke rumah besarnya, yaitu PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN yang berlambangkan Ka’bah, yang maknanya sebagai simbol pemersatu umat Islam.
     Bagi PPP, Ka'bah merupakan simbol kesatuan arah perjuangan umat Islam Indonesia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, serta merupakan sumber inspirasi dan motivasi untuk menegakkan ajaran Islam dalam segala bidang kehidupan.yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, pertahanan dan keamanan secara nasional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar